EKSPO STEM dan STRM, Kolaborasi Tadris Biologi dan Tadris IPA Dorong Inovasi dan Teknologi Ramah Lingkungan
Dalam rangka mendorong inovasi dan pengembangan teknologi di kalangan sivitas akademika, khususnya mahasiswa IAIN Kudus, dua program studi di Fakultas Tarbiyah, yaitu Tadris Biologi dan Tadris IPA, berkolaborasi menyelenggarakan EKSPO STEM (Sains, Teknologi, Engenering, and Matematic) dan STRM (Sains, Teknologi, Rekayasa and Matematic) pada hari Kamis (5/12/2024).
Acara ini mengusung tema “Inovasi dan Teknologi Ramah Lingkungan untuk Masa Depan”, dengan pendekatan berbasis STEM dan STRM, memanfaatkan biomimikri sebagai inspirasi utama serta mengoptimalkan potensi lokal sebagai sumber daya. Biomimikri, yang meniru pola dan sistem alami, diaplikasikan untuk menciptakan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr. Adri Efferi, M.Ag., membuka acara ini dengan penuh antusias. Dalam sambutannya, ia menyampaikan kekaguman terhadap berbagai karya inovasi mahasiswa Tadris Biologi dan Tadris IPA. “Produk-produk yang dipamerkan menawarkan solusi konkret untuk mendukung pencapaian SDGs di Indonesia. Pendekatan berbasis potensi lokal tidak hanya mempercepat pembangunan berkelanjutan tetapi juga menjadi solusi atas berbagai permasalahan lingkungan. Saya berharap, pada tahun depan, ekspo ini dapat melibatkan masyarakat umum sehingga dampaknya lebih luas,” ujar Dr. Adri.
Lebih dari 30 karya mahasiswa dipamerkan dalam ekspo ini, mencakup berbagai inovasi di bidang teknologi dan riset. Beberapa karya unggulan meliputi:
- Bio-digester portabel: Mengolah limbah rumah tangga menjadi biogas.
- Eco-paving dari botol plastik: Alternatif bahan bangunan ramah lingkungan.
- Briket dari limbah kulit kopi: Sumber energi terbarukan.
- Produk berbasis daun kelor: Sebagai hand sanitizer alami dan MPASI.
- Edible film dari sari pati ganyong: Pengganti plastik ramah lingkungan.
- Hidroponik tanpa listrik: Solusi pertanian hemat energi.
- Eco-print dari buah parijoto khas Kudus: Diolah menjadi apron ibu menyusui.
Konsep biomimikri menjadi daya tarik utama, menghubungkan desain inovatif dengan inspirasi dari alam. Selain itu, teknologi ramah lingkungan seperti alat filtrasi air, pembersih lantai organik, dan pupuk dari limbah serbuk gergaji juga dipamerkan.
Shofwatun Nada, M.Pd., dosen Tadris Biologi, yang berkolaborasi dengan Faiq Makhdum Noor, M.Pd., dosen Tadris IPA, menyampaikan harapannya agar ekspo ini menjadi ajang pembelajaran dan inspirasi bagi generasi muda. “Kami ingin mahasiswa memahami pentingnya sains dan teknologi dalam menjawab tantangan global, seperti perubahan iklim, transformasi digital, dan keamanan pangan,” jelas Shofwatun Nada.
Melalui kolaborasi dua program studi, EKSPO STEM dan STRM 2024 sukses menunjukkan peran penting inovasi berbasis potensi lokal dalam menciptakan teknologi yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. (sn)