Dosen Tadris Bahasa Inggris dan PIAUD IAIN Kudus Ikuti Pengabdian Masyarakat Internasional di Jepang
Pasiningsih dan Alfu Nikmah, kedua dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus mengikuti pengabdian masyarakat internasional di Jepang pada tanggal 27 April-3 Mei 2024. Program ini diprakarsai oleh organisasi NICE, Jepang, bekerjasama dengan Dejavato Foundation Indonesia yang mana Program Studi Tadris Bahasa Inggris. Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus telah menjalin kerjasama sejak tahun 2022. Pengabdian masyarakat internasional atau dikenal dengan NICE International Workcamp Shirakami ini dilaksanakan di Prefektur Aomori, Jepang. Prefektur Aomori terletak di bagian timur laut Jepang. Selama workcamp ini, kedua dosen bersama relawan lain dari Taiwan, Vietnam, dan Jepang bersama tuan rumah dan pemimpin dari NICE bekerja di 2 tempat (Ajigasawa dan Hiranai) di prefektur Aomori.
Aomori memiliki alam yang indah. Orang bisa menikmati udara segar di hutan sana pada musim panas, sebaliknya banyak salju pada musim dingin. Kota Ajigasawa terletak di bagian barat prefektur Aomori, yang juga mencakup Pegunungan Shirakami. Pegunungan Shirakami adalah nama lengkap dari kawasan pegunungan besar yang melintasi barat daya prefektur Aomori dan barat laut Prefektur Akita. Pada bulan Desember 1993, Pegunungan Shirakami ditetapkan sebagai warisan dunia. Kota Hiranai yang terletak di sepanjang Teluk Mutsu terkenal sebagai kawasan produksi budidaya kerang.
Proyek ini diselenggarakan bersama dengan Masyarakat Pelestarian Pegunungan Shirakami (SMPS), sejak tahun 2006. Pegunungan Shirakami adalah salah satu hutan alam terpelihara berharga di Jepang yang sebagian besar terdiri dari pohon beech, terdaftar sebagai Warisan Alam Dunia pada tahun 1993. Kedua dosen IAIN Kudus berpartisipasi program yang berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), pemilahan sampah, penanaman pohon beech, dan pembelajaran budaya lain melalui memasak, berbagi makanan, dan bercerita.
“Melalui pengabdian masyarakat ini, kita berkesempatan untuk menjalin silaturahmi dengan relawan lain dari negara lain dan mengintegrasikan program studi kita dengan isu lingkungan hidup. Selain itu, kami juga mempunyai kesempatan untuk berbagi makanan, budaya, dan Islam Indonesia. Mereka tertarik dengan hijab dan cara kita berdoa. Ini adalah pengalaman berharga yang ingin kami bagikan kepada mahasiswa kami di IAIN Kudus”, kata Alfu Nikmah dan Pasiningsih.